#navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

Sabtu, 06 Februari 2010

Pentingnya Pengolahan Rasa

Kalau ingin badan sehat dan bugar maka lakukan olah raga, tapi kalau ingin pikiran ingin bahagia, damai, syukur dan bisa menikmati hidup maka lakukan olah rasa. Ilmu olah rasa yang saya maksud disini anda harus bisa mengontrol emosi, perasaan dan hati agar bisa merasa bahagia dalam kondisi yang sulit, sakit, miskin, terancam dan dalam menghadapi kepedihan hidup, serta menghadapi krisis multi dimensi yang saat ini anda rasakan.
Ingin Selalu Bahagia, Gunakan Ilmu Olah Rasa

Ilmu berati harus ada teknik dan tata cara menjalankan, beberapa orang bilang olah rasa itu seni, tapi yang saya maksud disini adalah mengkondisikan suatu keadaan dimana kita bisa mersakaan, atau seolah olah merasakan apa yang kita alami ini suatu kenikmatan bukan suatu kesengsaraan dan hukuman.


Contoh 1: Ketika Saya sakit

Saya saat ini sedang sakit alergi berat, pada saat gatal di seluruh tubuh begitu mengganas saya sering merubah rasa itu menjadai syukur dengan mesakan, membayangkan bahwa apa yang saya rasaykan ini belum apa apa dibanding saudara yang saat ini berbaring di rumah sakit karena luka parah, mebayangkan betapa kehidupan yang saya rasakan jauh lebih banyak nikmatnya, dalam pikiran saya, dalam jiwa saya dipenuhi dengan rasa syukur. Saya selalu membandingkan dengan orang lain yang lebih buruk seperti orang sesak nafas, orang yang kulitnya melempuh habis terbakar, dan orang yang menderita kencing manis dan kakinya busuk. Setelah bisa mengolah rasa maka langkah berikutnya adalah mencoba mencari dan instropeksi apa yang menyebabkan sakit, melakukan upaya-upaya nyata dalam mencari kesembuhan tanpa harus menyalahkan lingkungan, menyalahkan diri sendiri. Ini malah menjadi masalah baru dan tidak menjadi solusi.

Contoh 2: Ketika Saya Jatuh Miskin dan Banyak Hutang

Ilmu rasa yang saya pakai adalah teknik mengolah rasa agar pikiran dan perasan bisa saya kendalikan dan tetap bahagia lewat syukur. Kembali lagi dimulai dengan memperbanyak rasa syukur yaitu untung saya masih sehat, untung masih bisa makan, banyak orang di luar sana untuk makan hari ini saja tidak ada, plus ditambah tidak punya rumah, plus ditambah penderitaan diusir oleh anaknya yang durhaka. Hutang saya yang banyak hanyalah kebetulan atau suatu kesalahan masa lalu, kalau ada saya bayar kalau tidak ada diupayakan, jika terpaksa siap dipenjara. Waktu nanti saya dipenjara saya juga harus mengolah rasa bahwa masih beruntung hidup dipenjara masih ada rumah (yang sebelumnya tidur di emperan toko) plus dikasih makan tiap hari. Dengan demikian tidak ada lagi kesedihan tidak ada lagi putus asa. Yang tersisa adalah kerja nyata tanpa beban, tanpa diliputi oleh rasa bersalah yang belebihan sehingga malah menjadi kontra produktif dan akhirnya putus asa dan diakhiri dengan bunuh diri. Intinya dalam keadaan tidak punya uangpun harus tetap bahagia. Mana mungkin bisa kerja maksimal dan produktif tanpa pikiran yang tenang.

Contoh 3: Ketika Saya Ingin jadi Orang Kaya

Karena saya termasuk golongan petani miskin di desa maka yang saya banyangkan waktu itu adalah “Enaknya seandainya saya jadi orang kaya, bisa makan enak, bisa tidur enak, bisa punya rumah dan mobil” Tapi begitu semua itu sudah saya penuhi walah ternyata sifat manusia tidak pernah merasa cukup. Punya rumah satu ingin rumah dua, punya mobil satu ingin tambah lagi, sudah jadi kades ingin naik menjadi Bupati. yang lebih parang sudah punya hutang banyak ingin nambah lagi.

Itulah kalau bahagia diukur dengan materi, uang, jabatan, kekayaan dan kemewahan, tidak akan pernah merasa cukup, pesaaan tidak cukup adalah sifat angkara murka yang menggoda kita ke penderitaan, rasa cemas, dan takut kalau apa yang kita miliki hilang. Lebih parah lagi jika nafsu itu membawa kita ke jalan yang tidak baik dengan segala cara, tanpa memikirkan orang lain yang dikorbankan.

Maka selanjutnya adalah dari mengolah rasa menjadi kerja nyata bagaimana bisa menutup hutang, bagaimana membantu banyak orang, bagaimana bisa ikut andil dan berdharma bakti untuk negeri ini tanpa harus mikir diri sendiri lagi apalagi harus korupsi uang rakyat. Keinginan positip ini masuk dalam hati sehingga merasa senang kalau melihat orang lain sukses, merasa bahagia kalau orang disekitar semakin berdaya dan mandiri.

Ketika Blogger Sedang Menghadapi Krisis Keuangan Global

Ketika Review Sepi, PPS (Pay per sale) juga sepi, maka anggaplah ngeblog itu hobi, jangan terlalu matre. Ngeblog itu lebih baik dari pada anarkis. Gunakan ilmu rasa seolah olah anda adalah Bill Gate, orang kaya mikrosoft, rasakan pada hati yang paling dalam anda sedang membangun kerajaan bisnis online, jangka panjang, membuat portal seperti detik.com, sehingga dalam waktu 5 tahun anda akan menjadi orang terkenal plus orang dermawan dengan membagi bagi duit 10 persen hasil portal anda kepada blogger pemula yang masih susah agar para blogge akhirnya berdaya dan menjadi blogger mandiri seperti cita cita pakde yang belum kesampaian itu.

Nah dari pikiran yang tanpa beban itu maka anda tidak lagi mikir krisis, tapi kernya nyata untuk 5 tahun lagi, yang anda pikir adalah bagamana membuat blog berubah menjadi portal yang ramai pengunjung, yang ramai dengan iklan. Berfikir merdeka akan menghasilkan karya nyata yang benar benar bisa anda nikmati 5 tahun lagi.

Moral Cerita:
Jadi nikmatilah proses meskipun anda dalam kondisi tidak bedaya dan teraniaya, dengan kekuatan olah rasa maka penderitaan dan kemiskinan itu bisa berubah menjadi rasa syukur dan sikap positip yang membawa anda bersemangat dan bergairah untuk tetap berkarya.

Catatan: Ini bukan aliran atau paham, semoga jauh dari pemaksaan kehendak dan kekerasan.

0 komentar:

Posting Komentar

Give your Sugestion

 
Minima 4 coloum Blogger Template by Beloon-Online.
Simplicity Edited by Ipiet's Template